Suaraku Untuk Bapak Rektor Baru
Dear Bapak Rektor baru Universitas
Negeri Surabaya
Assalamulaikum, wr wb.
Dengan penuh hormat dan bangga
saya menulis pesan ini kepada Bapak Rektor, Bapak Ibu Pembantu Rektor dan para
petinggi di Rektorat Unesa. Saya seorang mahasiswa Pendidian Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan yang ingin menyampaikan banyak sekali keluh kesah atau
yang istilah sering kita dengar yaitu uneg-uneg mahasiswa Bapak.
Pertama kali yang saya ingin
bicarakan adalah insfrastruktur kampus. Banyak sekali pembangunan yang dilangsungkan
dewasa ini tentu juga untuk kemajuan kampus. Tapi sepertinya kurang berimbang.
Contoh yang saya soroti adalah fasilitas lahan parkir FIP. Di Fakultas ini
setiap pagi parkir selalu penuh sesak, penataan tidak teratur, penjaga pos
parkir setiap hari hanya sibuk ngegame online dan main kartu. Banyak mahasiswa
lain yang kendaraannya tidak kebagian pakir diparkir disebelah selatan kantin
FIP.
Kedua, masalah pengamanan gerbang
depan. Banyak sekali orang yang berpacaran disamping danau bagian dalam kampus
depan gedung Rektorat baru, saya heran sekali bahkan sampai malam hari masih
banyak masyarakat luar kampus yang berlalu lalang di lingkungan kampus dengan
pasangannya. Satpam di depan gerbang tak ada yang memperhatikan siapa saja yang
keluar masuk kampus tanpa ditanya satu persatu identitasnya. Mungkin ini yang
jadi alasan mengapa kampus kita pernah jadi lokasi pembunuhan seorang wanita
beberapa tahun lalu.
Ketiga, masalah beasiswa. Dewasa
ini ada beberapa beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu dan berprestasi (bukan
bidik misi). Dari situlah masalah muncul. Info amat sangat kurang, tidak ada
sosialisasi merata pada mahasiswa. Dekan dan Dosen sibuk dengan pekerjaan.
Mahasiswa juga rakus semua ingin dapat beasiswa. Saya sendiri tau berita ini
setelah masa pendaftaran beasiswa selesai. Jujur saja saya ini tergolong
keluarga biasa saja tidak kurang juga tidak lebih. Saya masih menyempatkan
bekerja di jeda kuliah seperti sekarang ini untuk menambah uang kuliah sebagai
buruh angkut di toko bangunan dekat rumah. Tapi yang saya sesalkan mengapa mahasiswa
yang sudah diberi jatah uang perbulan (re : bidik misi) masih ingin mendapatkan
tambahan program beasiswa lainnya. Hina sekali saya rasa, begitu rakus dan
tidak bersyukur disaat banyak mahasiswa lainnya yang membutuhkan. Begitu juga
dengan penerima beasiswa program ini, dengan nilai uang yang tidak sedikit
justru malah digunakan untuk hal yang menyimpang dari perkuliahan, seperti
jalan jalan dan berbelanja. Mungkin memang tidak semuanya, tapi menurut pengamatan
saya sebagian besar mereka melakukan hal tersebut.
Mohon Bapak Rektor baru lebih
memperhatikan dan mau mendengarkan nasip mahasiswanya, terlebih Bapak adalah
Rektor Baru yang terpilih jadi wakil kami. Terima Kasih Wassalam....
Komentar
Posting Komentar